Urutan Instalasi dan Ujicoba OpenBTS

Posting Komentar

Sebelum proses riset OpenBTS ini dimulai, tim dari AirPutih melakukan pertemuan. Pertemuan ini membahas tentang berbagai hal, salah satu yang penting adalah tentang pembagian tugas, estimasi waktu, teknis pekerjaan dan juga mendiskusikan berbagai hal lainnya.

Dari pertemuan itu, disepakati bahwa riset OpenBTS ini nantinya akan seperti pada gambar di bawah ini:

pic-openbts

Mengacu pada gambar di atas, maka pembagian tugas dan tahapan proses riset bisa disusun. Secara umum ada 2 hal besar yang akan dilakukan pada saat riset ini:

  1. Melakukan instalasi & konfigurasi OpenBTS, USRP dan Asterisk dalam satu linux box. Kami menggunakan PC Desktop yang sudah terisi distribusi linux ubuntu atau debian pada saat proses riset.
  2. Melakukan instalasi & konfigurasi relay VoIP/SIP Asterisk server. Server Asterisk ini nantinya akan berada di data center AirPutih. Server ini pula yang akan merelay dan meneruskan paket outgoing VoIP dari wilayah bencana ke PSTN atau operator telekomunikasi lainnya.

Khusus untuk interkoneksi seperti yang dijelaskan pada nomor dua di atas, kami memiliki beberapa opsi, yaitu :

  • Terhubung ke provider VoIP yang memiliki ijin ITKP (Internet Telephony untuk Keperluan Publik)
  • Terhubung ke provider VoIP Rakyat (voiprakyat.or.id)
  • Menggunakan VoIP Gateway sendiri untuk terhubung ke PSTN. Hal ini dilakukan hanya untuk keperluan privat AirPutih ;)

Ketiga opsi ini nantinya akan kami coba satu persatu.

Selanjutnya, 2 hal di atas kami terjemahkan menjadi teknis pekerjaan sebagai berikut:

  1. Instalasi server OpenBTS
  2. Konfigurasi OpenBTS, Asterisk dan USRP
  3. Uji coba perangkat selular di jaringan lokal OpenBTS, meliputi suara dan pesan singkat
  4. Instalasi Asterisk di Data Center
  5. Melakukan konfigurasi interkoneksi asterisk (server OpenBTS di wilayah bencana dengan server Asterisk di Data Center)
  6. Menghubungkan server asterisk yang ada di Data Center ke jaringan PSTN dan operator telekomunikasi lainnya
  7. Melakukan uji coba secara menyeluruh

Selain hal-hal di atas, hal-hal lain yang menjadi perhatian serius adalah:

  1. Mengingat USRP dan server yang telah terisi OpenBTS akan ada di daerah bencana, maka perangkat ini merupakan ujung tombak yang harus kuat dan tahan banting. Untuk itu, menurut kami server ini harus bersifat portable, compact dan tahan banting.
  2. USRP pada dasarnya hanya memiliki daya pancar dalam ukuran miliwatt, sehingga dibutuhkan Amplifier untuk meluaskan daya jangkau (coverage area) di wilayah bencana. Ada beberapa alternatif yang sudah disiapkan oleh kami untuk meluaskan daya jangkau dan tentu saja ini disesuaikan dengan dana yang kami miliki :D
  3. USRP bekerja pada frekwensi 900 MHz dan 1800 MHz. Frekwensi ini di Indonesia digunakan oleh berbagai operator telekomunikasi. Untuk menghindari terjadinya interferensi, maka uji coba akan kami lakukan di dalam ruang tertutup (sangkar faraday).

Di tulisan-tulisan selanjutnya kami akan tunjukkan proses instalasi OpenBTS sejak awal.


Related Posts

Posting Komentar