Pemdes Mandalamekar Selenggarakan Pelatihan Open Source

Posting Komentar

1Perangkat desa dan warga Desa Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikalaya, Jawa Barat, mengikuti pelatihan piranti lunak sumber terbuka (open source) pada Minggu (28/5/2011). Pelatihan difasilitasi oleh Yossy Suparyo, Pegiat COMBINE Resource Institution (CRI), Yogyakarta bertempat di studio Radio Komunitas Ruyuk FM, Cinunjang, Desa Mandalamekar.

Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan open source yang diikuti oleh Kepala Desa Mandalamekar, Yana Noviadi (43) pada awal Mei 2011 di Yogyakarta. Pelatihan berlangsung hingga 31 Mei 2011.

Menurut Yana Noviandi (43), kegiatan ini untuk mewujudkan gagasan Mandalamekar Go Open Source (MGOS) yang dicanangkan pada awal Mei 2009. MGOS merupakan bukti keseriusan Pemerintah Desa Mandalamekar untuk mendukung program Pemerintah Republik Indonesia dalam kemandirian teknologi (Indonesia Go Open Source) yang telah dicanangkan 30 Juni 2004.

Diawal pelatihan para peserta mempelajari instalasi sistem operasi Ubuntu 10.04, penggunaan internet dan modem, penggunaan aplikasi audio dan video, dan aplikasi kantoran Open Office yang langsung dipraktikkan dalam Sistem Informasi Pemerintah Desa Mandalamekar.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat. Dengan menggunakan sistem open source (linux), kami lebih bersemangat bekerja karena data yang disimpan jauh lebih aman. Sebelumnya, data Pemerintah Desa Mandalamekar sering terkena virus sehingga kami harus mengetik ulang hal yang sama,” ujar Priat Sukmana (42), Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kaur Kesra) Pemerintah Desa Mandalamekar di sela-sela pelatihan.

Bagi Priat, masalah serangan virus acapkali menurunkan semangat kerja dan mengganggu mutu pelayanan terhadap masyarakat. Bahkan, pembuatan laporan ke tingkat kecamatan atau kabupaten juga sering tersendat.

“Padahal selama ini kami menggunakan perangkat lunak sistem berbayar, tapi serangan virus selalu meraja lela,“ lanjut Priat

Sementara itu, Sandi Kamal (34), warga Desa Mandalamekar mempertanyakan kemauan Pemerintah dalam mencanangkan program IGOS. Menurutnya, program itu akan membawa Indonesia pada kemandirian teknologi. Kenyataannya, pemerintah justru mempertahankan penggunaan piranti lunak berbayar.

“Setelah mempelajari sistem open source, saya merasa tidak ketinggalan. Teknologi ini mendukung kreativitas anak muda di bidang teknologi informasi dan komputer, terlebih kita bisa mendapatkannya secara gratisan,” ujarnya.

Yana Noviadi mengaku senang dengan antusias Pemerintah Desa Mandalamekar dan warga saat mengikuti pelatihan. Meskipun waktunya sangat singkat, pelatihan ini memancing Pemdes dan warga dalam dunia teknologi informasi dan komputer,

“Mudah-mudahan pelatihan ini akan mempercepat terwujudnya gagasan Mandalamekar Go Open Source, “ pungkasnya.


Related Posts

Posting Komentar